Jadi ada yang ngaku2 teman kuliah dulu, entah dapet identitas gw dari mana sampai dia tau banyak. Lalu dia bilang ada lelang barang sitaan di KPKNL. Menurut oknum teman ini yang mengaku dirinya Michael, dia sudah pernah bantuin tender sama orang bernama Asiong, tapi katanya Asiong ini pernah ketahuan mencurangi dia dengan menjual harga jauh lebih tinggi.
Jadi daripada Asiong keruk untung jauh, Michael minta aku pura2 jadi 'bos' dia. Jadi Asiong akan telepon aku nego harga dan barang, nanti aku teruskan ke Michael buat diurus sama dia di KPKNL. Nanti mekanisme pembayarannya Asiong bayar DP 50% langsung ke pihak lelang, sementara sisanya ditransfer ke aku setelah barang selesai ditandatangani pihak lelang.
Nanti aku bayar kekurangannya ke pihak lelang, sisanya jadi profit ke aku. Karena Michael 'sakit hati' sama Asiong, dia mau 'bohongi' Asiong, caranya aku diminta naikin harga yang tinggi, biar profit sekalian. Jika Asiong langsung ke Michael lagi, Asiong bisa batal beli karena dulu dia selalu kasih harga murah. Dia mau aku jadi 'bos' dia biar Asiong percaya
Jadi aku diminta nego sama Asiong, buka harga Rp 3,7jt/unit. Nanti dinego sampai Rp 3,5jt/unit. Unit yang dipesan ke pihak lelang awalnya 20 unit Kamera Canon EOS 750D dan TV LED 43" LG 20 unit. Kemudian dia minta tambah 10 unit Samsung Galaxy Note 10. Harga lelang Rp 2,5jt/unit, aku harus jual ke Asiong Rp 3,5jt/unit.
Ao far so good. Asiong bahkan kirim bukti pembayaran ke bendahara KPKNL sebesar Rp 70jt yang terlihat sangat rapi dan ada timestamp yang benar. Rp 2,5jt x 50 = Rp 125jt, jadi Michael akan talangin yang Rp 55jt. Di sini permainan dimulai. Michael bilang dia kena limit, jadi minta aku transfer Rp 10jt ke bendahara KPKNL dulu.
Setelah itu dia minta transfer lagi Rp 20jt, karena katanya duit dia stuck di bank karena limit. Jadi total Rp 30jt. Asiong telepon terus minta kejelasan barang, dan Michael telepon terus minta bantuan transfer. Karena terlalu ribut, aku akhirnya transfer Rp 30jt
Selesai transfer Rp 30jt, ternyata bendahara minta secara pribadi uang pajak penambahan nilai, Rp 20jt, menggunakan telepon Michael. Karena aku sudah kepalang tanggung, aku pun transfer lagi Rp 20jt
Lalu ada telepon lagi, kali ini dari Propam. Katanya lelang KPKNL ini ternyata ilegal, dan dia minta Rp 100jt untuk tebus. Kali ini aku sudah tidak punya duit sepeserpun, dan aku pun mulai berdebat sama Michael. Orang Propamnya terus nurunin harga tebusan hingga tinggal Rp 20jt, tapi aku ga mau kasih. Yang terakhir Michael juga minta Rp 500rb buat transfer
Pada saat itu aku diancam mau ditangkap atas tuduhan penadahan. Pada titik itulah aku berangkat menyerahkan diri ke Polsek, lalu Polres, lalu Polsek lagi, dan akhirnya ke Polda. Aku berpikir, sudah kepalang tanggung, masuk penjara aja sekalian. Lalu polisi di Polda bilang, aku sudah kena tipu siber, dan mereka semua lihai karena psikologis aku ditekan habis
Hari ini aku mau melengkapi laporan. Jadi Polda minta : - Print Out percakapan WhatsApp (2 nomor) - Print Out bukti transfer (4 nomor rekening) - Fotokopi KTP - Kronologi Kejadian
Nanti mekanisme pembayarannya Asiong bayar DP 50% langsung ke pihak lelang, sementara sisanya ditransfer ke aku setelah barang selesai ditandatangani pihak lelang.
Jika Asiong langsung ke Michael lagi, Asiong bisa batal beli karena dulu dia selalu kasih harga murah. Dia mau aku jadi 'bos' dia biar Asiong percaya
Unit yang dipesan ke pihak lelang awalnya 20 unit Kamera Canon EOS 750D dan TV LED 43" LG 20 unit. Kemudian dia minta tambah 10 unit Samsung Galaxy Note 10. Harga lelang Rp 2,5jt/unit, aku harus jual ke Asiong Rp 3,5jt/unit.
Rp 2,5jt x 50 = Rp 125jt, jadi Michael akan talangin yang Rp 55jt.
Di sini permainan dimulai. Michael bilang dia kena limit, jadi minta aku transfer Rp 10jt ke bendahara KPKNL dulu.
Asiong telepon terus minta kejelasan barang, dan Michael telepon terus minta bantuan transfer.
Karena terlalu ribut, aku akhirnya transfer Rp 30jt
Karena aku sudah kepalang tanggung, aku pun transfer lagi Rp 20jt
Lalu polisi di Polda bilang, aku sudah kena tipu siber, dan mereka semua lihai karena psikologis aku ditekan habis
- Print Out percakapan WhatsApp (2 nomor)
- Print Out bukti transfer (4 nomor rekening)
- Fotokopi KTP
- Kronologi Kejadian