Nonton ulang JJBA Part 1. Klasik. Jonathan Joestar so pure it hurts.
Part 1 ini punya semua karakteristik manga shounen yg pasti mencuri hati pembaca di Jepang. Setting Inggris tahun 1880-an, gentle giant protagonist, devil-incarnation antagonist, enemy-turned-ally, subtle romance, loads of fight, loads of blood, vampires, mandatory apprenticeship.
Di part ini, Araki-sensei belum ngasih weird designer costume ke karakternya (mulai dari Part 3) dan JoJo poses masih sangat simple. Preferred angle dia juga masih cukup biasa.
Part 1 ini simple, but powerful enough to keep the series going. Banyak yang dengan bodohnya ngeskip Part 1 karena emang alurnya lambat meski pas dibikin anime cuma perlu 8 episode.
Ini bikin aku kepikiran terus sama Moon Knight karena origin Moon Knight itu terlalu cheesy, tapi revamped version Moon Knight yang dirilis tahun 2013-15 itu seru banget.
Tapi Part 1 ini menunjukkan DIO sewaktu dia masih sangat human. Dia benci bapaknya karena alasan yang manusiawi, dia ingin ngerebut harta Joestar karena alasan yang manusiawi (sinister, but not unheard of), dan dia jadi vampir karena dia tahu manusia punya batas.
He really is the perfect villain. Makanya dia muncul di Part 3 lagi, dan namanya terus disebut sampai Part 6 di mana dia memberi pengaruh pada seorang pastor untuk mereset dunia.
Part 1 ini punya semua karakteristik manga shounen yg pasti mencuri hati pembaca di Jepang. Setting Inggris tahun 1880-an, gentle giant protagonist, devil-incarnation antagonist, enemy-turned-ally, subtle romance, loads of fight, loads of blood, vampires, mandatory apprenticeship.