Perjalananku sebagai seorang Debt Colector Koperasi. Setelah setahun ini kayak tertekan banget. Entah kenapa akhir akhir ini kayak jadi santai banget. Misal satu jam lagi kita akan ketemu atasan untuk di marahi, Masih bisa ngopi, bahkan main game.
Sebenarnya ini adalah tanda bahaya untuk orang yang depresi. Karena ketenangannya karena masalah, bukan solusi.
Soalnya dikantorku kan ada cek stress berkala. Nah aku harusnya mencontreng sesuai yang aku alami. Karena aku tahu kalau nyontreng point point depresi bakal kena alert/ peringatan stress tinggi. Aku nyontreng lah yang enggak. Jadi tercatat tingkat stress rendah. Padahal kayaknya udah tinggi banget soalnya semua point stress aku contreng
Suka melamun. Hilang konsentrasi. Banyak tugas menumpuk, tidak terselesaikan. Sulit menyampaikan maksud. Akhir akhir ini sulit tidur/terbangun ditengah malam/sulit terlelap. Mengantuk, lesu, sangat lelah ketika jam kerja. Hilang nafsu makan/nafsu makan tidak terkendali. Sering lupa. Sakit perut ketika akan berangkat kerja. Cemas/Ovt tiba tiba di jam kerja.
Cahya
: lebih kayak dimarahin mungkin ya. Tapi halus banget. Yang pernah di konseling itu dia malah di kasih tahu kalau seharusnya dia bekerja sesuai SOP. Coba kalau sesuai SOP, pasti enggak stress. Padahal ya, enggak ada yang tahu kalau ibu ibu yang kita jadikan nasabah simpan pinjam jadi gagal bayar.
maksdunya, sebenarnya ovt kita itu karena apakah ibu ibunya bakal bagus terus. Lalu ada kondisi dimana gak terduga banget. Atau, ya target kerjaan behind desk yang banyak sih. Padahal kita di lapangan waktunya udah habis. Tenaga dan semangat juga terbatas.
Sebenarnya ini adalah tanda bahaya untuk orang yang depresi. Karena ketenangannya karena masalah, bukan solusi.