waffle3872: si spouse, dia kerja di luar rumah, 5 hari dalam seminggu, office hour. sebelum berangkat kerja menyempatkan beresin dapur, beresin pet room, beresin sampah 2 hari sekali. pulang kerja, beresin pet room, nyuci piring sisa makan (kadang ke skip), bantu lipat cucian kering kalau ada, cuci underwear sendiri, cuci batik kerja sendiri seminggu sekali
waffle3872: betul, seharusnya bisa dikomunikasikan dari hati ke hati, tapi sayangnya, yang satu pemarah, yang dimarahin agak baperan, sering memilih untuk diam ketika dimarahin, sehingga yang marah makin marah sampai kata2nya kotor, makin lah baper yang dimarahin
Ini kayaknya yang ngomong "banyak tingkah", pendapatannya lebih gede. Atau mungkin merasa yang punya segalanya di rumah. Tebakan aja sih, mungkin salah.
waffle3872: tenang, jangan sedih, menurut si yang ngomong, si banyak tingkah kurang belajar agama. krn menurut agama, pekerjaan rumah tuh full tanggung jawab suami. karena suami yang punya tanggung jawab memberikan rumah (yang layak, rapi, bersih) memberikan pakaian (yang layak, rapi, bersih) memberikan makanan (sudah matang, tinggal makan) kepada istri
Terus istrinya ngapain? Pekerjaan istri ngapain? Kerjaan rumah kan harusnya bareng2, tidak semua dilimpahkan satu orang. Antara kurang bersyukur atau dia butuh diajak jalan-jalan. Atau kajian bareng yg bener.
waffle3872: jadi menurut beliau, karena seluruhnya adalah tanggung jawab suami, ketika istri melakukan pekerjaan RT tersebut merupakan sedekah, dan suami harus "menerima" dengan mendoakan bahwa dia rido atas pekerjaan RT yang dilakukan oleh istri. suami harus baik ke istri yang sudah membantu mengerjakan pekerjaan RT yang harusnya adalah tanggung jawab suami
waffle3872: kerjaan istri, adalah, beberes rumah tipis2, sambil sempet main game di hp, sempet nonton netflix/ drakor, sempet baca novel. masak pun nggak tiap hari, karena biasanya selalu saja bisa menemukan alasan untuk makan di luar. suami pun tidak sarapan karena intermiten fasting
waffle3872: senin sd jumat, PASTI ada atleast sehari, istri ke luar rumah, kemudian pulang bareng suami, atau jalan2 setelah suami pulang kantor, entah nyari cemilan malam, belanja kebutuhan rumah, persiapan weekend kegiatan apalah. weekend, hampir pasti ada kegiatan keluarga yg mana seringkali ya jalan2: healing, vila, cekin, makan2, sunrise hunting, dsb
waffle3872: di IG kayanya 😂😂 Ada kok ngerjain kerjaan RT. MESKIPUN nggak rutin. MESKIPUN nggak tuntas. Tapi kan kerjaan RT adalah tanggung jawab suami.
Kaget saya, ternyata jawabannya memang pekerjaan rumah tangga tanggung jawab suami. Tapi tidak sesimpel itu karena istri seharusnya menurut/taat dengan suami. Dan setelah mengobrol dengan yg sudah menikah (laki-laki) tentang case seperti ini jawabannya sama dengan pertanyaan saya, "Lah terus istri ngapain?"
waffle3872: harus sabar, harus semangat, karena pada saat ijab qobul, seluruh tanggung jawab ayah kepada anak perempuan, pindah ke suami. bahkan dapat tambahan, bahwa ayah tidak boleh melihat anak perempuan telanjang, sedangkan suami boleh.
waffle3872: kalau boleh melengkapi, ada hadits: "Andaikan aku boleh memerintah seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku akan memerintahkan seorang istri agar bersujud kepada suaminya." yang mana artinya harus setaat itulah istri ke suaminya
ini memang rumit sih. kembali lagi, UMUMNYA, suami selalu salah, istri selalu benar. dan untuk diskusi, tidak akan semudah itu juga. apalagi ketika istri sedang marah, atau kesal terhadap entah apapun masalahnya.
waffle3872: untuk menjawab "istri ngapain" beberapa jawabannya adalah: - taat ke suami - diam di rumah, kalau mau ke luar rumah, izin ke suami, dan harus didampingi - kalau mau menerima tamu di rumah, izin juga ke suami, dan harus didampingi - melayani suami (kalau suami memanggil, sedang apa saja pun, tinggalkan. datangi suami - kecuali sedang solat wajib)
waffle3872: apakah tipe istri yang sudah diceritakan tadi, bahwa mengerjaakan pekerjaan RT nya hanya tipis2, sering mendapatkan alasan untuk keluar rumah, sering diajak healing, jalan2... apakah tipe istri yang seperti itu, akan kuat "dikurung" di rumah?
waffle3872: belum lagi diceritakan bahwa istri ini bermasalah dengan pengendalian marahnya. dari awal menikah hingga umur pernikahan kira-kira 3 tahun, itu istri bisa memaki suami dan mengeluarkan kata2 kotor dan menggunakan panggilan kasar ke suami. sampai akhirnya ada "diskusi" setelah itu, dan akhirnya istri menahan untuk mengeluarkan kata2 kotor tsb
hampir semua marah istri, sebetulnya bisa dijelaskan secara baik-baik oleh suami. paling banyak hanya masalah komunikasi, salah paham. tidak ada masalah berat seperti selingkuh, tidak ada masalah berat seperti KDRT. ada juga istri yang mulai KDRT ke suami.
belum lagi bahas "uang suami adalah uang istri, dan uang istri adalah uang istri" si istri ambil semua gaji suami, suami dikasi jatah untuk isi bensin dan cadangan siapatau ban bocor yang mana, kalau mau menerapkan hal itu, seharusnya pengelolaan keuangan tetap diatur berdua, dan istri WAJIB buat laporan keuangan untuk suaminya.
tapi yang terjadi, sedekah rutin ke yayasan/ organisasi keluarga yang bertahun2 dilakukan oleh suami, dihentikan ketika suami menikah, karena uang dipegang istri, dan istri tidak melanjutkan. sudah diingatkan? beralasan itu ini. lalu suami bisa apa, bisa mendoakan saja
kalau istri mau nagih tanggung jawab suami yang segitu besarnya, harusnya suami juga bisa nagih kewajiban istri ke suami yang mana taat pada suami itu. memangnya gampang, taat sama manusia? menurut sama orang tua yang membesarkan sejak kecil saja sudah susah ini disuruh taat sama orang yang baru kenal 1 tahun sebelum menikah
berat sangat jadi suami, besar tanggung jawabnya. dunia akhirat jadi tolong para istri, yang sudah melihat usaha suami mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga, bahkan berusaha nyari sambilan; dan di rumah juga terlihat usaha suami membereskan rumah; tolong lah dihargai sedikit. tolonglah ditahan lisannya
kerja di kantor itu sudah lelah dengan problematika nya. kerja kantoran malah lebih melelahkan daripada kerja fisik. masa iya sampai rumah harus selalu dihadapi dengan drama2 istri, ngambek2 istri, yang bikin tidur malam, hati nggak tenang gimana sakinah nya itu pernikahan
Soal harta agak berat. Karena dalam Islam kita dilarang mengambil harta orang lain dengan dzolim. Bahkan masalah THR anak, seorang ibu tidak boleh seenaknya menggunakannya.
Yah doakan saja ya Pak. Siapa tau Allah berikan hidayah ke istri. Lagipula dia adalah wanita yang Bapak pilih jadi pendamping bapak. Bapak harus banyak-banyak bersabar. Semoga ini semua jadi ladang pahala.
waffle3872: mohon maaf, saya terpancing, seperti di debat capres minggu malam kemarin. beberapa info yang saya sampaikan tidak seluruhnya menurut ajaran islam. sebagian adalah kebiasaan yang ada di masyarakat, sebagian lainnya keinginan istri, sebagian lainnya yang sudah dijalankan
waffle3872: padahal istri yang pengalaman di mahad sebagai musrifah, hafalan quran nya lebih banyak, sedangkan suami hafalannya baru sebagian jus amma.. sepertinya perlu juga ke psikolog untuk menyelesaikan anger isue nya
sebenarnya kalau sama-sama oke dan ridho masalah ga akan muncul. mungkin istri lelah, letih, jenuh jemu di rumah. jadinya sasaran kejenuhan suami. sedang si suami yang pulang kerja lelah jadi merasa ga dihargai karena juga merasa si paling lelah bekerja
Mohon maaf jika tersinggung. Saya juga bukan orang yang mengerti agama dengan benar. Itu hanya sebatas sepemahaman saya saja. Saya pernah baca soal harta suami istri.
Hidayah disini maksudnya juga semoga istri jadi lebih menghargai suami.
waffle3872: tidak tersinggung kok. santuy saja. semua orang punya kelebihan kekurangan, semua pernikahan tidak luput dari konflik, besar ataupun kecil. terimakasih sharing2nya
apakah mengepel dengan dress untuk mets gala?
tingkahnya dirasa kurang menghargai
sebelum berangkat kerja menyempatkan beresin dapur, beresin pet room, beresin sampah 2 hari sekali.
pulang kerja, beresin pet room, nyuci piring sisa makan (kadang ke skip), bantu lipat cucian kering kalau ada, cuci underwear sendiri, cuci batik kerja sendiri seminggu sekali
tapi sayangnya, yang satu pemarah, yang dimarahin agak baperan, sering memilih untuk diam ketika dimarahin, sehingga yang marah makin marah sampai kata2nya kotor, makin lah baper yang dimarahin
Tebakan aja sih, mungkin salah.
Apakah dia ibu rumah tangga yang stress, kesepian? Atau tidak bersyukur?
Apakah dia bapak rumah tangga yang malas2an tidak mau bekerja?
Ataukah ada cerita lain di balik ini semua? Hmmmm...
Mungkin bisa diajak konsultasi pernikahan atau bagaimana.
weekend, hampir pasti ada kegiatan keluarga yg mana seringkali ya jalan2: healing, vila, cekin, makan2, sunrise hunting, dsb
Ada kok ngerjain kerjaan RT. MESKIPUN nggak rutin. MESKIPUN nggak tuntas.
Tapi kan kerjaan RT adalah tanggung jawab suami.
Muji cantik, bilang makasih, dll
Dan setelah mengobrol dengan yg sudah menikah (laki-laki) tentang case seperti ini jawabannya sama dengan pertanyaan saya, "Lah terus istri ngapain?"
yang mana artinya harus setaat itulah istri ke suaminya
beberapa jawabannya adalah:
- taat ke suami
- diam di rumah, kalau mau ke luar rumah, izin ke suami, dan harus didampingi
- kalau mau menerima tamu di rumah, izin juga ke suami, dan harus didampingi
- melayani suami (kalau suami memanggil, sedang apa saja pun, tinggalkan. datangi suami - kecuali sedang solat wajib)
apakah tipe istri yang seperti itu, akan kuat "dikurung" di rumah?
dari awal menikah hingga umur pernikahan kira-kira 3 tahun, itu istri bisa memaki suami dan mengeluarkan kata2 kotor dan menggunakan panggilan kasar ke suami.
sampai akhirnya ada "diskusi" setelah itu, dan akhirnya istri menahan untuk mengeluarkan kata2 kotor tsb
tidak ada masalah berat seperti selingkuh, tidak ada masalah berat seperti KDRT. ada juga istri yang mulai KDRT ke suami.
si istri ambil semua gaji suami, suami dikasi jatah untuk isi bensin dan cadangan siapatau ban bocor
yang mana, kalau mau menerapkan hal itu, seharusnya pengelolaan keuangan tetap diatur berdua, dan istri WAJIB buat laporan keuangan untuk suaminya.
sudah diingatkan? beralasan itu ini.
lalu suami bisa apa, bisa mendoakan saja
harusnya suami juga bisa nagih kewajiban istri ke suami yang mana taat pada suami itu.
memangnya gampang, taat sama manusia?
menurut sama orang tua yang membesarkan sejak kecil saja sudah susah
ini disuruh taat sama orang yang baru kenal 1 tahun sebelum menikah
jadi tolong para istri, yang sudah melihat usaha suami mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga, bahkan berusaha nyari sambilan; dan di rumah juga terlihat usaha suami membereskan rumah; tolong lah dihargai sedikit. tolonglah ditahan lisannya
masa iya sampai rumah harus selalu dihadapi dengan drama2 istri, ngambek2 istri, yang bikin tidur malam, hati nggak tenang
gimana sakinah nya itu pernikahan
Dalam Islam, tidak ada uang suami milik istri, uang istri milik istri.
Yang benar:
Uang suami milik suami, uang istri milik istri. Suami wajib memberi nafkah kepada istri. Istri boleh memberikan hadiah kepada suami.
Bahkan masalah THR anak, seorang ibu tidak boleh seenaknya menggunakannya.
Lagipula dia adalah wanita yang Bapak pilih jadi pendamping bapak. Bapak harus banyak-banyak bersabar. Semoga ini semua jadi ladang pahala.
beberapa info yang saya sampaikan tidak seluruhnya menurut ajaran islam. sebagian adalah kebiasaan yang ada di masyarakat, sebagian lainnya keinginan istri, sebagian lainnya yang sudah dijalankan
sepertinya perlu juga ke psikolog untuk menyelesaikan anger isue nya
Saya juga bukan orang yang mengerti agama dengan benar. Itu hanya sebatas sepemahaman saya saja. Saya pernah baca soal harta suami istri.
Hidayah disini maksudnya juga semoga istri jadi lebih menghargai suami.