Sejujurnya di media sosial, aku melihat postingan tapi tidak melihat person. Jadi ada kemungkinan aku tidak berempati. Padahal di balik postingan, ada manusia.
Makanya pribadi humanis itu sejatinya sangat jarang, mgkn 1% dari populasi. Kalopun ada, pastilah org hebat. Makanya org benar2 hebat ga banyak. Jadi ga usah bangga jadi yg 99%.
Jadi ada kemungkinan aku tidak berempati.
Padahal di balik postingan, ada manusia.
Meski kadang poster lebih ingin curhat tanpa dikomentari.
Seperti kata Kahlil Gibran, postingan itu seperti anak panah, sesudah dilepas dari panah, kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Jadi interpretasi tergantung pembaca.