Perlukah S3?

Perlukah S3?

Gambaran (suka-)duka doktoral

Kegagalan dalam eksperimen itu bisa jadi keseharian, tapi perlu diingat bahwa dana (dan waktu) terbatas, jadi kagak bisa gagal berkepanjangan.

Nanti pas udah mulai lancar penelitiannya, dana habis, bakal dihadapkan pilihan: lanjut atau bubar?
Kalau bubar, sebagian dari diri ada yang harus dibunuh.
Bunuh sebagian diri, memang tidak sefatal bunuh diri.

Mmg ada suka nya? Eh

Smg selesai t4 waktu, doa sehari hariku sekarang

Quora Pak Budi: "Seberapa sulitkah S3?"

Jawaban Budi Rahardjo untuk Seberapa sulitkah pendid...

Jawaban Quora dipantau kuresuna juga

Améliorera : aku tulis "suka" supaya video ditonton, apakah ada sukanya.
Selain itu, demi membangun optimisme di atas dasar yang rapuh.

klik ga ya

सहस्रनाम🕺🍌 : ini mah kesalahan supervisor

mon maaf, sempat pengen S3 juga, pas S1 disarankan untuk ga ambil S3 juga sama Pak Budi. Sbg profesional yang pernah jadi pengajar/dosen, pengen sekolah lagi. Tapi ntar dulu, lah.

tugas supervisor itu menjamin ketersediaan dana.

di tempat saya kalo nggak S3, maka dibuang ngajar ke D3

Kalau di Indonesia, kerja di perguruan tinggi dan di lembaga penelitian memang cocok S3.
Kalau kerja selain itu, S3 buang umur.
Faktor luck menentukan eksperimen sukses-gagal.

benar S3 itu latihan mental. latihan bekerja keras. asal lingkungan mendukung, gak masalah.

Masalah dana, aku dulu gaji dipotong jadi 80 persen supaya dapat tambahan waktu 1 tahun.

sekolah S3 itu impian