Adamu
Geleng-geleng kepala sendiri lihat data penduduk di publikasi BPS pada Kecamatan dalam Angka Bantul dan Sleman.
Adamu
gak karuan ngolah datanya~
ada pulak yang pakai data disdukcapil, ada yang pakai data sensus per 5 tahun dan ternyata beda jauh sama data tahunan biasanya. Tapi yang lebih parah, ada yang pakai hasil perhitungan proyeksi penduduk.

Woi, kami mau ambil data faktual untuk diproyeksi kok, ini malah sudah proyeksian. -_-
Simbok™
Itu baru Bantul dan Sleman (ninja) (ninja) (ninja)
nieuwkomers
Ektp aja sampai hari ini aja belum kelar
Phoenix
emm kalo kata dosen saya utk data penduduk yg di bps memang kebanyakan proyeksi mas, karna sensus penduduk dilakukan 10th sekali (ninja)
Adamu
Phoenix : kan ga harus sensus, data dari desa setempat mestinya cukup, tinggal nambah kurangin penduduk yg datang dan pergi. Terus data sensus sama data desa beda jauh. Kenapa coba..?
Adamu
nieuwkomers : ektp yg ngurus disdukcapil, yg aku omongin Badan Pusat Statistik. Mereka gak konsisten, ngambil data dari desa kecamatan setempat, kalo ga ada, pakai data disdukcapil atau proyeksi.
Phoenix
nah itu, kadang saya juga lihat data jum penduduk di kantor kelurahan lebih lengkap dan update dn belum terekam di bps, mungkin bps ngupdatenya terbatas anggaran (rofl) engga penduduk aja sih, data produksi konsumsi beras juga proyeksi dan masih banyak lainnya (ninja)
Simbok™
Jumlah penduduk kecamatan dalam angka sama kabupaten dalam angka aja bisa beda (haha)
Simbok™
Kalau teliti total jumlah penduduk kecamatan dalam angka tidak pas (haha)
Switch
hooo...sudah biasa.
Terakhir sy minta data statistik dan data spacial di Bakosurtanal dan BPS, dikasihnya data tahun 2010, padahal request data terbaru. Ditanya data tahun kemaren ada apa nggak? nggak ada. Pantes waktu register 4444 kemarin, pake KK sblm nikah msh bisa. (haha)
載入新的回覆